WELCOME.......

Enjoy it........
Sleep well............
Have a nice dream.....

Laman

Friday, October 15, 2010

KONTAK METASOMATISME & METAMORFISME

Akhirnya bisa nge post juga tentang materi geologi, makasih bapak dosen yang bisa membuat saya mendadak rajin browsing materi geologi, biasanya browsing fb, read manga online...(nah lo ketahuan....^_^....izin kabur dari TKP....)


METASOMATISME & METAMORFISME

Metasomatisme adalah proses kontak yang terjadi antara bebatuan dengan air panas (hydrothermal) atau fluida lainnya.
Ini salah satu dari proses pembentukan endapan mineral! ada juga kayak hidrothermal, endapan lateritik, pegmatik, magmatik, dan lain-lain. Tentu dengan banyaknya klasifikasi tipe endapan ada yang membedakan antara satu dan yang lainnya, nah disini saya coba fokus dulu ke tipe kontak metasomatisme & metamorfisme.
Pada saat magma cair dan pijar dalam keadaan sangat panas menerobos batuan maka magma tersebut panasnya akan semakin turun dan membentuk batuan intrusi. Dalam proses tersebut akan terjadi tekanan dan suhu yang sangat tinggi terutama pada kontak antara magma dengan batuan samping (country rock) yang diterobosnya.
Akibat dari panas tanpa ada perubahan kimiawi dinamakan kontak metamorfisme.
Akibat dari panas disertai perubahan kimia dinamakan kontak metasomatisme.
Pengelompokan (family) dari tipe kontak metasomatisme & metamorfisme ini sangat beragam : Skarn, Greissen, Fenite, Beresite, Propylite, secondary quarzite, Gumbeite, Rodongite, Arceite, Argilisite. Disini saya ga akan menjelaskan semuanya cuman tipe Skarn dan Greissen saja.
SKARN
Kalo buka paper orang pengertian skarn tuh gini “Skarn is metasomatic rock formed at contact between a silicate rock (or magmatic melt) and carbonate rock. It consist mainly of Ca-Mg-Fe-Mn-silicates, which are free or poor in water” (Zharikov,1988). Gampangnya sih kontak magma dengan batugamping.
Dicirikan dengan pembentukan mineral Andradite-Garnet, Hedenbergite-Diopside, Iron-rich hornblade, Actionalite-Tremolite. Temen-temen bisa cari pake search engine untuk tiap mineralnya, siapa tau penasaran dengan mineral-mineral ini. Saya ada sih,cuman ngeupload slidenya ribet karena ukurannya yang besar. bisa kontak deh via email!
Genesa skarn dibagi menjadi 3 tahap dimana dalam tiap tahapnya dicirikan dengan proses tertentu:
Tahap 1. Initial Isochemical Metamorphism : disini terjadi rekristalisasi batu samping (batugamping) dikarenakan difusi unsur (Pengaruh pergerakan) lalu batuan menjadi brittle sehingga baik untuk penerobosan fluida.
Tahap 2. Multiple Stage Of Metamorhism : terjadinya pada temperatur 800 – 400 derajat celcius, disini terjadi pembentukan mineral anhydrous dan pembentukan mineral oksida diikuti mineral sulfida.
Tahap 3. Retrograde Alteration : nih ini tahap perusakan dimana terjadi pendinginan dan infiltrasi air meteorik, leached dari kalsium menjadi epidot, klorit, aktilonit. Dan pembentukan sulfida kadar tinggi

Skarn
I. Definisi
Skarn dapat terbentuk selama metamorfisme kontak atau regional. Selain itu juga dari berbagai macam proses metasomatisme yang melibatkan fluida magmatik, metamorfik, meteorik, dan yang berasal dari laut. Skarn dapat ditemukan di permukaan sampai pluton, di sepanjang sesar dan shear zone, di sistem geotermal dangkal, pada dasar lantai samudra maupun pada kerak bagian bawah yang tertutup oleh dataran hasil metamorfisme burial dalam. Skarn dibagi menjadi endoskarn dan eksoskarn dengan didasarkan pada jenis kandungan protolit.
II. Mineralogi
Secara umum, Kuarsa dan kalsit selalu hadir dalam semua jenis skarn. Sedangkan mineral lain hanya hadir pada jenis skarn tertentu seperti talk, serpentine, dan brusit yang hadir hanya pada skarn tipe magnesian.
III. Evolusi skarn
Formasi dari skarn deposit merupakan hasil dari proses yang dinamis. Pada sebagian besar skarn deposit, terdapat beberapa transisi dari metamorfisme distal yang menghasilkan hornfels dan skarnoid ke metamorfisme proximal yang menghasilkan skarn yang mengandung bijih berukuran relatif kasar. Selama gradien suhu yang tinggi dan sirkulasi fluida skala besar akibat intrusi magma, metamorfisme kontak dapat menjadi lebih kompleks dibandingkan model rekristalisasi isokimia yang menyusun metamorfisme regional. Semakin kompleks fluida metasomatisme, akan menghasilkan keterkaitan antara proses metamorfisme yang murni dengan proses metasomatisme.
IV. Zonasi Skarn deposit
Terdapat pola zonasi pada skarn pada umumnya. Pola zonasi ini berupa proximal garnet, distal piroksen, dan idiokras (atau piroksenoid seperti wolastonit, bustamit dan rodonit) yang terdapat pada  kontak antara skarn dan marmer. Selain itu, masing-masing mineral penyusun skarn dapat menunjukan warna yang sistematis atau komposisi yang bervariasi dalam pola zonasi yang lebih luas.
V. Petrogenesis
Sebagian besar skarn deposit secara langsung berhubungan dengan aktivitas pembekuan batuan beku sehingga terdapat hubungan antara komposisi skarn dengan komposisi batuan beku. Karakteristik penting lainnya diantaranya tingkat oksidasi, ukuran, tekstur, kedalaman, maupun seting tektonik dari masing-masing pluton.
Tektonik Setting
Klasifikasi tektonik yang sangat berguna dari deposit skarn seharusnya mengelompokkan tipe skarn yang pada umumnya berada bersama dan membedakannya yang secara khusus terdapat dalam tektonik setting yang khusus. Sebagai contohnya, deposit skarn calcic Fe-Cu sebenarnya hanyalah tipe skarn yang ditemukan dalam wilayah busur kepulauan samudra. Banyak dari skarn ini juga diperkaya oleh Co, Ni, Cr, dan Au. Sebagai tambahan, beberapa skarn yang mengandung emas yang bernilai ekonomis muncul dan telah terbentuk pada back arc basin yang berasosiasi dengan busur volkanik samudra (Ray et al., 1988). Beberapa kenampakan kunci yang menyusun skarn tersebut terpisah dari asosiasinya dengan magma dan kerak yang lebih berkembang adalah yang berasosiasi dengan pluton yang bersifat gabbro dan diorit, endoskarn yang melimpah, metasomatisme yang tersebar luas dan ketidakhadiran Sn dan Pb.
Kebanyakan deposit skarn berasosiasi dengan busur magmatik yang berkaitan dengan subduksi dalam kerak benua. Komposisi pluton berkisar dari diorit sampai granit walaupun pada dasarnya memiliki perbedaan diantara tipe skarn logam yang muncul untuk mencerminkan lingkungan geologi setempat (kedalaman formasi, pola struktural dan fluida) lebih pada perbedaan pokok dari petrogenesis (Nakano,et al., 1990). Sebaliknya, skarn yang mengandung emas pada lingkungan ini berasosiasi dengan pluton yang tereduksi secara khusus yang mungkin mewakili sejarah geologi yang khusus. Beberapa Skarn, tidak berasosiasi dengan subduksi yang berkaitan dengan magmatisme. Pluton yang berkomposisi granit, pada umumnya mengandung muskovit dan biotit primer, megakristal kuarsa berwarna abu-abu gelap, lubang-lubang miarolitik, alterasi tipe greisen, dan anomali radioaktif.  Skarn yang terasosiasi, kaya akan timah dan fluor walaupun induk dari elemen lain biasanya hadir dan mungkin penting secara ekonomis. Perkembangan rangkaian ini termasuk W, Be, B, Li, Bi, Zn, Pb, U, F, dan REE.

3 comments:

  1. makasih dah ngasih info ttg skarn,, sangat membantu dlm pngerjaan tgas dri dosen neh...

    ReplyDelete
  2. mantap, baca tulisan ini langsung kebayang neng nova lagi ngejelasin lengkap dengan intonasi yang khas

    ReplyDelete
  3. kurang lengkap,, tetapi juga membantu,, trimakasih

    ReplyDelete